Ads Wberita
Ads Wberita
Ads Wberita

Menilisik Manuver Politik Dibalik Kebebasan Sang Kuruptor I Gede Winasa dari Balik Penjara

Keterangan Foto: I Gede Winasa, mantan Bupati Jembrana yang terjerat sederet kasus korupsi
Ads Wberita

JEMBRANA, wberita.com – Lepasnya sang koruptor I Gede Winasa dari penjara dengan pembebasan bersyarat rupanya cukup membuat suhu politik di Jembrana sedikit memanas.

Mantan Bupati Jembrana selama dua preode ternyata masih berani berperan sebagai sutradara sinetron dagelan politik, meskipun usianya telah sepuh dan masih dalam pengawasan Bapas.

Ads Wberita

Namun demikian, perannya sebagai sutradara dagelan politik ternyata cukup membuat publik Jembrana tercengang. Kubu I Nengah Tamba yang saat ini menjadi Bupati Jembrana cukup dibuat kaget dengan hengkangnya Patria Krisna ke pelukan lawan.

Baca Juga: Kejutan Merah Bikin Ipat Lompat, Begini Sikap Partai Golkar Jembrana https://www.wberita.com/kejutan-merah-bikin-ipat-lompat-begini-sikap-partai-golkar-jembrana/

Hengkangnya Patriana Krisna (Ipat) dari pelukan I Nengah Tama merupakan racikan sang sutradara I Gede Winasa. Bahkan manuver ini mulai diracik Winasa sejak masih menjadi warga binaan Rutan Kelas IIB Negara. Tentunya racikannya itu berimbas keuntungan besar kepada dirinya.

Layaknya menjelang gelaran turnamen sepak bola profesional diwarnai dengan bursa transper pemain, kepergian Ipat dari pangkuan I Negah Tamba tentu saja syarat dengan nilai transper pemain.

Rumor di masyarakat pembayaran denda dan uang pengganti kejahatan Winasa senilai Rp 3,8 Milyar lebih merupakan bagian dari nilai transper Ipat yang disyaratkan oleh sang sutradara atau kerennya disebut promotor.

Baca Juga: Bedah Rumah Bumdes Bersama LKD Kecamatan Negara Diserahkan Bupati Jembrana https://www.wberita.com/bedah-rumah-bumdes-bersama-lkd-kecamatan-negara-diserahkan-bupati-jembrana/

Selain promotor, orang yang menjadikan Ipat sebagai pemain profesional, yakni Nengah Tamba mestinya berhak menerima uang transper pemain. Karena tidak bisa dipungkiri, tanpa Nengah Tamba, sosok Ipat tidaklah bisa menjadi pemain profesional.

Bagi promotor yang menerima pemain baru, tentu saja berharap permainan Ipat bisa lebih bagus dan menarik agar bisa mendapatkan keuntungan dari nilai transper yang telah dikeluarkan. Simpelnya, promotor Ipat yang baru menghendaki uang tansper pemain kembali bahkan mendapat keuntungan.

Sukses membuat Ipat berpaling dari Nengah Tamba dengan nilai transper fantastik, Winasa mulai mengepakan sayapnya. Kali ini giliran Giri Prasta menjadi bidikannya.

Baca Juga: Mengejutkan…! Pasangan Kembang-Suardana Juarai Poling Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jembrana 2024 https://www.wberita.com/mengejutkan-pasangan-kembang-suardana-juarai-poling-pasangan-calon-bupati-dan-wakil-bupati-jembrana-2024/

Tapil di acara podcast di salah satu chanel youtobe, Winasa blak-blakan mengkritisi kepemimpinan Giri Prasta di Kabupaten Badung. Winasa mengganggap Giri Prasta gagal memimpin Badung, tidak ada prestasi yang diraih oleh Giri Prasta.

Pernyataan yang dilontarkan Winasa tentu saja menuai respon beragam dari para netizen, terutama dari masyarakat Kabupaten Badung. Winasa dianggap cawe-cawe ngak karoan, asbun dan kebablasan. Karena tidak bisa dipungkiri, Kabupaten Badung dibawah Giri Prasta menunjukan kemajuan dan rakyatnya sangat mencintai sosok Giri Prasta.

Dalam pemerintahan, kritik itu diperlukan untuk perbaikan. Namun tentunya kritik itu bisa diterima dari orang yang benar-benar memahami kondisi pemerintahan itu sendiri, bukan sekedar kritik untuk kepentingan sensasi.

Sementara Winasa sendiri selama Giri Prasta memimpin Kabupaten Badung berada dibalik penjara. Terus bagaimana dia bisa mengetahui gaya kepemimpinan dari Giri Parasta, sementara pandangan Winasa terhalang tembok penjara yang tertutup akses informasi publik. Sehingga publik menilai ocehan Winasa merupakan lelucon.

Baca Juga: Dandim Jembrana Tegaskan Jajarannya Netral di Pilkada https://www.wberita.com/dandim-jembrana-tegaskan-jajarannya-netral-di-pilkada/

Menurut publik, Winasa lebih tepat tapil diacara podcast membahas keberhasilan pihak Rutan atau Lapas dalam menerapkan pola pembinaan bagi para tanahan dan warga binaan.

Bagaimana sistim pembinaan itu, sehingga para narapidana yang sebelumnya terjerat tindakan kejahatan setelah bebas tidak mengulanginya lagi. Bukan mengkritisi pemerintahan yang sebenarnya dia tidak ketahui sama sekali.

Bicara prestasi, Giri Prasta memang tak sehebat Winasa karena dalam menjalankan program sebagai Bupati Badung, Giri Prasta tetap mematuhi rambu-rambu hukum, sehingga sampai saat ini dia masih aman meskipun dia mengelola uang APBD yang berlimpah.

Sementara Winasa memang memiliki banyak prestasi, diantaranya pabrik sampah menjadi kompos yang pertama di Bali, prestasi di bidang kesehatan masyarakat JKJ dan bantuan pendidikan Stitna dan Stikes.

Baca Juga: Ratusan Ekor Sapi yang Terjangkit Virus Jembrana di Sumatera Barat Dipastikan Bukan Asal Bali https://www.wberita.com/ratusan-ekor-sapi-yang-terjangkit-virus-jembrana-di-sumatera-barat-dipastikan-bukan-asal-bali/

Namun prestasi itu dilakukan dengan melabrak aturan dan harus ditebus dengan bertahun-tahun dalam penjara, ini tidak bisa dipungkiri dan merupakan fakta hukum.

Dari keberhasilan itu, Winasa dinyatakan Pengadilan terbukti secara syah dan menyakinkan telah melakukan tindak pidana korupsi. Ditambah lagi kasus perjalanan dinas. Tindakan Winasa telah dianggap merugikan negara.(dewa darmada)

Ads Wberita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Koenten ini Dilindungi Hak Cipta